Tampilkan postingan dengan label biografi tokoh. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label biografi tokoh. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 18 Januari 2014

KH Ramadhan

1 komentar



Ramadhan K.H adalah seorang sastrawan Indonesia yang memiliki nama lengkap Ramadhan Karta Hadimadja. Beliau lahir di Bandung pada tanggal 16 Maret 1927. Beliau adalah seorang penulis biografi terbaik di Indonesia.

Beliau merupakan anak ketujuh dari sepuluh bersaudara. Ayahnya bernama Rd. Edjeh Kartahadimadja adalah seorang patih Kabupaten Bandung saat kekuasaan Hindia Belanda. Ramadhan K.H. atau kerap disapa dengan Kang Atun, lahir dari perkawinan ayahnya dengan Saidah. Ketika usia Ramadhan belum genap tiga bulan, ayahnya terpikat dengan perempuan lain lalu menceraikan ibu kandung Ramadhan, yaitu Saidah. Kemudian Saidah langsung dikembalikan ke kampung halamannya.

Sutan Takdir Alisjahbana

0 komentar


Sutan Takdir Alisjahbana atau lebih dikenal dengan STA adalah seorang ahli tata bahasa dan juga seorang tokoh sastrawan Indonesia pada angkatan Pujangga Baru. Beliau lahir di Natal, Sumatera Utara pada tanggal 11 Februari 1908. Beliau diberi nama Takdir karena beliau hanya memiliki 4 jari tangan.

STA memiliki seorang ibu yang bernama Puti Samiah. Beliau adalah seorang Minangkabau yang telah tinggal di Natal secara turun temurun. Dari Ibunya, STA berkerabat dengan Sutan Sjahrir yang merupakan perdana meneri pertama Indonesia. Ayah STA bernama Raden Alisyahbana dengan gelar Sutan Arbi adalah seorang guru. Kakek STA bernama Sutan Mohamad Zahab yang merupakan kakek dari garis ayahnya adalah seorang yang dianggap memiliki pengetahuan agama dan hukum yang luas.

WS Rendra

0 komentar

WS Rendra adalah seorang sastrawan Indonesia yang dijulki sebagai “Burung Merak”. Lahir di Solo, Jawa Tengah pada tanggal 7 November 1935. Nama aslinya adalah Willibrordus Surendra Broto Rendra. Beliau adalah anak dari sepasang kekasih yang bernama R. Cyprianus Sugeng Brotoatmodjo dan Raden Ayu Catharina Ismadillah. Ayahnya adalah seorang dramawan tradisional. Di samping itu, beliau juga merupakan seorang guru bahasa Indonesia dan guru bahasa Jawa di sebuah sekolah katolik yang ada di Solo. Ibunya adalah seorang penari Serimpi di keraton Majapahit.

Hal menarik yang dimiliki WS Rendra adalah julukan “Burung Merak” yang beliau dapatkan pada saat beliau bersama temanya yang bernama Edi Haryono pergi ke kebun binatang Gembiraloka dan kemudian melihat burung merak jantan yang dikerumuni merak betina. Kemudian WS Rendra berkata “seperti itulah saya”. Sikap beliau memang seperti burung merak jantan yang suka memamerkan bulu-bulu indahnya. Begitulah ucap Edi.
 

Ash Habul Jannah Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template